Sabtu, 07 April 2012

Rangkuman ManKop bab 11-12

RANGKUMAN BAB 11

KEPEMIMPINAN DALAM KOPERASI

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk memengaruhi orang-orang yang akan diarahkan untuk mancapai tujuan organisasi. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi terletak pada pemimpin dan manajemen organisasi itu.

Tipe Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu kelompok aktivitas tertentu yang mempunyai tujuan serta peralatan khusus, dan memimpin dengan gaya dan ciri tersendiri.

1. Tipe Paternalistik

Tipe kepemimpinan yang kebapakan dan punya beberapa sifat menonjol

2. Tipe Militer (Otokratis)

Tipe kepemimpinan yang lebih banyak memberi perintah atau komando, disiplin dan kaku, komunikasi satu arah

3. Tipe Populis

Tipe kepemimpinan yang mampu membangun rasa solidaritas di antara anak buahnya

4. Tipe Kharismatik

Pemimpin yang memiliki daya tarik

5. Tipe Demokratis

Pemimpin yang senang membimbing secara efisien dan menginginkan partisipasi aktif sehingga sangat menghargai potensi setiap individu

Kepemimpinan Kooperatif

Kepemimpinan koperasi harus benar-benar bertipe demokratis yang kooperatif serta bergaya partisipatif dalam mengendalikan koperasi.

Pengambilan Keputusan

Proses dalam pengambilan keputusan akan tergantung pada pendekatannya. Tugas penting manajemen adalah mengambil keputusan.

Tahap pengambilan keputusan menurut George S.O:

1. memperhatikan sasaran (tujuan)

2. mengumpulkan dan menyusun semua fakta yang relevan

3. mengetahui persoalan dan penyebabnya

4. memikirkan penyelesaian dan beberapa pilihan untuk menyelesaikannya (membuat model yang tepat)

5. menjaring setiap pilihan dengan menggunakan kriteria tertentu

6. menyediakan tindakan pengamanan (follow up) agar dapat menghindari kegagalan yang mungkin terjadi

Enam langkah proses pengambilan keputusan:

1. mendefinisikan masalah yang sering disebut dengan mengenal persoalan. yaitu menetapkan apa yang menjadi persoalan terjadinya penyimpangan

2. menentukan pedoman pemecahan masalah seperti mencari rambu-rambu yang tepat untuk memecahkan penyebab masalah

3. mengidentifikasikan alternatif di mana pilihan pemecahan sedapat mungkin harus dimunculkan

4. mengadakan penilaian terhadap baik buruknya alternatif dengan cara atau model tertentu

5. menilai alternatif yang terbaik dengan standar ukuran tertentu

6. mengimplementasikan alternatif yang dipilih, yaitu penerapan keputusan beserta resiko dan konsekuensinya agar dipertimbangkan

Pendekatan dan Gaya Kepemimpinan

Pemimpin sebagai pribadi yang mempunyai perilaku yang berbeda-beda dalam mempertimbangkan semua efektifitas dari pelaksanaan fungsi utama, yaitu:

1. fungsi yang berhubungan dengan tugas (task related) atau pemecahan masalah

2. fungsi pemeliharaan kelompok (good maintenance) atau sosial

Selain itu terdapat juga dua gaya kepemimpinan dalam hubungannya dengan bawahan, yaitu:

1. Gaya yang berorientasi kepada tugas (task oriented)

Di sini manajer harus lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan dan memberikan arahan serta mengawasi bawahan secara tertutup agar pelaksanaan tugas tersebut sesuai dengan keinginannya

2. Gaya yang berorientasi kepada karyawan (employee oriented)

Di mana manajer memotivasi para karyawannya agar lebih giat bekerja

Gaya kepemimpinan yang dikenal sebagai perilaku pimpinan menurut Harri adalah sebagai berikut:

1. The Autocratic Leader

Pemimpin yang beranggapan bahwa bawahan tidak mampu mengarahkan diri sendiri dan yang paling otoratik dalam memutuskan semua tindakan anak buah

2. The Participative Leader

Pemimpin mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari para bawahan tentang keputusan yang akan diambil di samping mengadakan konsultasi dengan orang lain. Pikiran bawahan sangat diperhatikan sehingga pemimpin ini lebih soprtif dan lebih terbuka

3. The Free Rain Leader

Pimpinan mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada para bawahan dengan agak lengkap.

Pengambilan Keputusan Pada Koperasi

Kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada Rapat Anggota (Pasal 22 ayat 1 UU no.25 thn 1992). Pada pasal 24 juga disebutkan bahwa pengambilan keputusan dalam rapat anggota harus berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dan juga keputusan tentang kebijakan umum di bidang usaha dan organisasi koperasi di pasal 23.




RANGKUMAN BAB 12

MANAJEMEN TRI PARTITE

Keberhasilan dan kecemerlangan koperasi sangat tergantung kepada kerja sama ketiga unsur organisasi koperasi, yaitu anggota, pengurus, dan pengelola (aktivitas tri partite). Maka dari itu diperlukan sesosok pemimpin, biasanya disebut manajer. Manajemen koperasi merupakan kesatuan dari tiga pihak (tri partite) tersebut. Perbedaan fungsi dan peran masing-masing menimbulkan karakter struktur (Character strictural) yang khas.

Kewajiban manajemen koperasi menurut Rhodes:

1. bekerja dengan mengandalkan peraturan dan kultur yang berlaku

2. tidak mengelabui pemilik mengenai posisi keuangan perusahaan

3. diharapkan dapat memaksimumkan pendapatan bersih dalam batas waktu yang telah ditetapkan

4. sedapat mungkin memberikan pelayanan yang terus menerus kepada para anggota

5. memberikan informasi sepenuhnya kepada anggota

6. melayani secara rinci dan tepat setiap kelompok pelanggan

No. 1, 2, 3 adalah kewajiban manajemen perusahaan swasta.

No. 4, 5, 6 adalah ke-khusus-an yang terdapat pada koperasi.

Ada 2 hal penting di antara banyak syarat yang dituntut bagi seseorang yang tergolong dalam kelompok manajemen profesional, yaitu:

1. sesuai dengan tugasnya, yaitu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik mengenai bisnis

2. di dalam melakukan kegiatan bisnis, manajemen profesional mutlak harus bekerja penuh untuk koperasi

Lambang manajemen koperasi profesional:


Manajemen Profesional




Pengurus




Anggota

Anggota

Anggota merupakan subjek, peran yang fundamental, dan pemegang kendali pengawasan terhadap organisasi. Partisipasi anggota dalam manajemen juga harus direalisasikan melalui:

1. menerima dan melaksanakan anggaran dasar dan keputusan rapat anggota

2. memilih serta memberhentikan pengurus dan pengawas

3. mengesahkan perubahan anggaran dan investasi yang penting

4. mengawasi pengurus dan pengelola secara dinamis

5. mengusulkan untuk memeriksa keuangan agar tidak ada penyelewengan

6. membantu permodalan koperasi sesuai dengan kemampuan

7. membayar simpanan-simpanan yang menjadi kewajiban

8. melakukan transaksi dan aktif dengan kegiatan koperasi

9. memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan pengurus

10. mengikuti dan mendorong perkembangan koperasi

Pertanggungjawaban pengurus:

Pengawas Rapat Anggota Pengurus








memilih memilih








bertanggung jawab bertanggung jawab




mengawasi


Anggota akan berpartisipasi aktif kepada koperasi apabila koperasi memberikan kepuasan yang besar. Pengaruh tersebut dapat terjadi melalui:

1. pengaruh harga yang lebih menguntungkan

2. peningkatan dalam penerimaan

3. peningkatan adaptasi terhadap kecenderungan pasar

4. peningkatan kemungkinan investasi

5. peningkatan spesialisasi

6. transfer dan diversifikasi resiko

7. pengaruh pendidikan

8. pengaruh sosial, dsb.

Pengurus

Pengurus bertanggung jawab menjaga dan menjamin terpenuhi kepentingan para anggota atau pemilik koperasi. Pengurus merupakan orang-orang yang terorganisasi dan mempunyai kewenangan kolektif untuk mengawasi serta mengembangkan koperasi.

Tugas pengurus (pasal 30 UUD no.25/1992)

1. mengelola koperasi (menentukan maju mundurnya koperasi)

2. mengajukan rencana kerja, rencana pendapatan, rencana biaya

3. menyelenggarakan rapat anggota

4. bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas

5. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris koperasi, serta mempertanggungjawabkannya kepada anggota dalam rapat anggota

6. memelihara daftar buku anggota dan pengurus

Kewenangan pengurus:

1. mewakili koperasi baik di dalam maupun di luar pengadilan bila ada perkara yang melibatkan koperasi

2. memutuskan untuk menerima atau menolak anggota baru; memberhentikan anggota sesuai AD / ART

3. melakukan tindakan atau upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi

Kualifikasi untuk pengurus:

1. mampu melakukan bisnis dengan baik

2. tanggung jawab

3. berperilaku baik

4. taktis

5. jujur dan dapat dipercaya

6. dapat dicontoh anggota lain dalam mengaktifkan koperasi

Pengawas

Tugas pengawas:

1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi

2. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya yang akan disampaikan atau dipertanggungjawabkan pada rapat anggota

Wewenang pengawas:

1. meneliti catatan yang ada

2. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

Pengelola

Pengelola koperasi adalah pelaksana operasional yang mengerjakan tugas pengurus dan bertanggung jawab juga kepada pengurus.

Koperasi harus dapat mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dengan melakukan perbaikan dan penyesuaian seperti:

1. melakukan diversifikasi usaha

2. memperbaiki struktur keanggotaan

3. mengadakan partisipasi anggota secara demokratis

4. mengadakan penelitian, analisis, diskusi, dan penggalian segala aspek

5. mempunyai niat yang lebih serius

6. mempercepat proses pendidikan kader-kader koperasi

Ekonomi dan Kewirausahaan Koperasi

BAB 3

EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN KOPERASI


3.1 Pengertian Kewirausahaan Koperasi


Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif, untuk mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.

Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat. Cara yang etis dan produktif diperlukan untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.

Wirausaha dapat dikelompokkan jadi tiga angkatan menurut semangat, perilaku, dan kemampuan yaitu:

- wirausaha awal

- wirausaha tanggung

- wirausaha unggul

Administrative Enterpreneur adalah wirausaha yang perilaku dan kemampuannya lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien.

Sebaliknya, wirausaha yang perilaku dan kemampuannya menonjol dalam kreativitas, inovasi, serta mengantisipasi dan menghadapi resiko disebut Innovative Enterpreneur.

Wirakoperasi berasal dari dalam (anggota, pengurus, atau manajer) atau dari kalangan luar koperasi yaitu aparat pembina atau pihak lain. Pihak lain ini (misal, tokoh LSM) disebut Catalist Enterpreneur.

Menurut Meredith seorang wirausaha (termasuk wirakop) adalah seorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.

Wirakop merupakan orang yang mempunyai sikap mental positif yang berorientasi pada tindakan dan memliki motivasi tinggi dalam mengambil resiko.

Wirausaha koperasi merupakan orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan dalam inovasi atau mendapatkan strategi bagi pengembangan koperasi sehingga mempunyai keunggulan bersaing.

3.2. Ciri Wirakoperasi

Ciri-ciri wirausaha (termasuk wirakoperasi)

percaya diri

b. berorientasi pada tugas yang didorong untuk berprestasi, berorientasi pada keuntungan, tekun, tabah, dan mempunyai tekad kerja keras

c. memiliki kemampuan dalam mengambil resiko dan mengambil keputusan secara tepat dan cermat

d. memiliki jiwa kepemimpinan, suka bergaul, dan bersedia menerima saran dan kritik

e. inovatif dan kreatif

f. berorientasi ke depan

3.3. Fungsi, Tugas, dan Tipe Kewirausahaan

Dari segi kegiatan seorang wirakop, fungsi kewirakoperasian dibedakan menjadi:

1. Kewirakoperasian rutin

2. Kewirakoperasian arbitrase

= keputusan yang diambil dari dua kondisi yang berbeda

= mencari peluang

3. Kewirakoperasian inovatif

Tugas wirakop adalah menciptakan keunggulan koperasi. Keunggulan tersebut dapat diperoleh melalui:

1. Kedudukan monopoli

= koperasi primer dan koperasi sekunder

2. Biaya transaksi (menekan biaya transaksi)

3. Interlinkage market

= hubungan transaksi antar pelaku ekonomi di pasar

4. Trust capital (pengumpulan modal)

5. Pengendalian ketidakpastian (meningkatkan pelayanan)

6. Inovasi

7. Partisipasi

Macam-macam kewirakoperasian:

1. Kewirakoperasian anggota

2. Kewirakoperasian manajer

3. Kewirakoperasian birokrat

Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan pengembangan gerakan koperasi

4. Kewirakoperasian katalis

Katalis sebagai pihak yang berkomitmen untuk mendirikan dan mengembangkan koperasi

3.4 Prasyarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi

Perubahan dalam meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan dengan:

1. melalui kegiatan inovatif

2. melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja

Proses kegiatan kerja menurut Scumpeter:

1. pembuatan & pemapanan produk-produk atau mutu produk yang baru

2. penggunaan metode produksi baru

3. menciptakan tata laksana baru di bidang industri

4. pembuatan prasarana baru

5. pencarian sumber pembelian baru

Hakikat dari fungsi wirausaha (termasuk wirakop) adalah melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinan baru di bidang ekonomi. Fungsi inovatif dapat dijabarkan dalam berbagai bidang kegiatan, seperti:

1. mengenal keuntungan dan manfaat

2. evaluasi keuntungan

3. pembiayaan

4. teknologi, perencanaan, dan pembangunan tempat-tempat produksi

5. pengadaan, pendidikan, dan memimpin tenaga kerja

6. negoisasi dengan pemerintah atau badan resmi yang berwenang

7. negoisasi dengan pemasok dan pelanggan

3.5 Keunggulan Bersaing Koperasi

Dapat diperoleh melalui

1. Strategic Asset

= diperoleh melalui hak monopoli, lisensi, paten, dan hak penguasaan lainnya yang umumnya diberikan pemerintah

2. Reputation

Usaha memperoleh Competitive Advantages. Competitive advantages dapat diperoleh dari arsitektur koperasi yang didasarkan Identity Principles yang menyatakan ‘anggota sebagai pemilik dan pelanggan’.

Pelanggan memiliki hak untuk keluar jika:

a. hubungan pribdai dengan koperasi terganggu

b. BU koperasi tidak lagi dapat memajukan ekonomis anggota ybs.

c. jika syarat keanggotaan itu lenyap

Dalam rangka membuat keunggulan koperasi, pemerintah mengembangkan koperasi melalui 3 tahap:

1. Offisialisasi (konsep koperasi)

2. Debirokratisasi

3. Otonomi

3.6.Keuntungan Menjadi Anggota Koperasi

Dua kondisi yang harus dipenuhi untuk memperoleh keuntungan komparatif dari perusahaan-perusahaan lain yang non koperasi adalah cukup besar mengingat koperasi mempunyai kelebihan dalam hal :

- skala ekonomi

- persaingan

- antisipasi

- interlinkage market

= keterkaitan pasar yang terjadi karena adanya hubungan antara pembeli dan penjualan

- biaya transaksi

faktor lain yang dapat menurunkan biaya rata-rata pada koperasi adalah rendahnya biaya transaksi yang terdiri dari biaya administrasi dan biaya resiko (premi dan asuransi).

- uncertainty (faktor eksternal)




BAB 8

KEWIRAUSAHAAN

8.1 Pengertian Kewirausahaan

Secara hafariah, wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus menerus dalam mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual untuk mendapatkan keuntungan. Maka wirausaha adalah pejuang yang jadi teladan dalam bidang usaha.

Pengertian wirausaha dapat dibedakan dengan pekerja bebas dan pengusaha sebagai berikut:

1. semua orang yang bekerja keras dalam arti bukan buruh atau pegawai pada suatu majikan dapat disebut sebagai pekerja bebas.

2. seseorang atau sekelompok orang yang berusaha memperoleh keuntungan, tanpa melihat besar atau kecilnya modal yang dipergunakan disebut sebagai pengusaha.

Kewirausahaan adalah suatu proses penciptaan nilai dengan menggunakan berbagai sumber daya tertentu untuk mengeksploitasi peluang; memiliki beberapa tahapan khusus:

1. pengidentifikasian peluang

2. pengembangan (konsep) bisnis baru

3. evaluasi dan pengumpulan sumber daya

4. implementasi (penerapan konsep)

5. pemanfaatan hasil

Lima esensi pokok kewirausahaan:

1. kemauan kuat untuk bekarya dengan semangat kemandirian

2. kemauan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan termasuk keberanian mengambil resiko

3. kemauan bekerja secara teliti, tekun , dan produktif

4. kemauan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif

5. kemauan berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat

Jiwa dan semangat yang perlu dimiliki seorang wirausaha:

1. kemampuan untuk mengambil keputusan dan resiko

2. memiliki ide-ide

3. tekun, teliti, dan produktif

4. berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat

5. memiliki motivasi untuk berkarya mandiri (tidak bergantung pada orang lain)

Seorang wirausaha sejati akan dinilai kemampuannya dalam hal:

1. melihat peluang

2. melihat masa depan dan memiliki perencanaan yang tepat

3. mendapatkan informasi

4. mampu memimpin orang banyak

Sikap yang harus dimiliki wirausaha:

1. tanggung jawab

2. selalu dinamis, ulet dan gigih, tidak cepat menyerah, kerja keras

3. berani menerima kritik dan saran

4. berinisiatif untuk maju dan melakukan yang terbaik untuk mencapai keberhasilan

Kewirausahaan menyangkut tiga dimensi penting:

1. Inovatif

Mengacu pada pengembangan produk, jasa atau proses yang unik

2. Pengambilan resiko

Mengacu pada kemauan aktif untuk mengejar peluang

3. Proaktif

Operasionalisasi dari sifat ini adalah:

1. memutuskan dalam hal inovasi, organisasi mengikuti pesaing atau tidak

2. menyukai apa yang telah lalu atau melakukan pertumbuhan, inovasi, dan pengembangan

3. mencoba bekerja sama dengan pesaing atau tidak

8.2 Ciri-ciri Wirausaha

1. memiliki cita-cita dan berusaha mewujudkannya

2. berani menanggung resiko

3. mau dan suka bekerja keras

4. memiliki semangat yang tinggi dan tidak putus asa

5. memiliki rasa percaya diri yang kuat

6. memiliki keterampilan untuk memimpin orang lain

7. memiliki daya kreativitas yang tinggi

Berkaitan dengan pandangan bisnis dan penggunaan sumber daya manusia, ada empat tipe wirausaha:

1. kelompok wirausaha yang tidak memiliki bayangan dan cita-cita untuk menjadi besar

2. kelompok wirausaha yang gagal dalam bisnisnya

3. kelompok wirausaha yang sukses semasa pemilik modal / bisnis masih hidup

4. kelompok wirausaha yang menyadari bahwa usahanya tidak dapat berkembang lebih jauh lagi

Intrapreneur adalah seseorang yang berjiwa bisnis (wirausaha) dapat bekerja di suatu perusahaan dan didorong untuk menjadi inovatif dan kreatif.

Dorongan kewirausahaan:

1. berprestasi

2. kebebasan

3. kebutuhan akan pembaharuan

4. mencapai tingkat pendapatan yang lebih baik

5. kemampuan mensejahterakan keluarga

8.3 Arti Penting Kewirausahaan

1. meningkatkan produktivitas

2. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan

3. menciptakan teknologi baru

4. mendorong inovasi

5. membantu organisasi bisnis yang besar

8.4 Tiga Jenis Wirausaha

a. Wirausaha Handal

1. percaya diri dan mandiri

2. mau dan mampu mencari dan menangkap peluang

3. mau dan mampu bekerja keras dan tekun

4. mau dan mampu berkomunikasi

5. menangani usaha secara terencana, jujur, hemat, dan disiplin

6. mencintai kegiatan usahanya

7. mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri

8. berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta kerja sama yang saling menguntungkan

b. Wirausaha Tangguh

1. mampu berpikir dan bertindak strategik dan adaptif

2. berupaya memperoleh keuntungan dengan menggunakan berbagai keunggulan untuk memuaskan pelanggan (penerapan falsafah dan teknik TQC)

3. berupaya mengenali dan mengendalikan kekuatan serta kelemahan perusahaan

4. berupaya meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan

c. Wirausaha Unggul

1. berani mengambil dan memperhitungkan resiko

2. berupaya untuk selalu berusaha mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik

3. antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkunagn usaha

4. kreatif, mencari dan menciptakan peluang pasar, meningkatkan produktivitas efisiensi usaha

5. berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi baru

8.5.Kiat Bagi Calon Wirausaha

1. batasi pendiri inti

2. tentukan bisnis dikaitkan dengan apa yang akan dibel, siapa yang tepat melakukannya, dan mengapa

3. pusatkan semua sumber daya yang ada untuk menyelesaikan dua atau tiga sasaran operasional yang spesifik pada jangka waktu yang ditentukan

4. bekerjalah berdasarkan rencana yang tertulis

5. karyakanlah orang-orang kunci

6. berikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi

7. perluaslah secara metodik suatu basis yang mendatangkan laba menjadi suatu bisnis yang kokoh

8. rencanakan, monitor, dan peliharalah yang tunai dan kemampuan bayar

9. pertahankan pandangan objektif

10. bersiap mengadakan perubahan, adaptif

8.6.Resiko Kewirausahaan

Alasan kegagalan bisnis:

1. masuk ke dalam bisnis terlalu cepat

2. kehabisan uang

3. kegagalan perencanaann yang jelas